Sumber : Duniaku.net
Selamat
pagi, selamat siang dan selamat malam, bertemu kembali bersama saya yang
membahas seputar permusikan di Indonesia. Kali ini, sesuai dengan judul diatas
saya akan mengulik tentang fenomena Indie
Koplo yang sedang naik daun di tengah-tengah kita. Setelah jagat permusikan
Indonesia di kejutkan dengan musik-musik Indie(yang
maknanya menjadi perdebatan karena entah sebagai sebuah proses produksi,
instrument atau bahkan genre) yang
menghiasi semua aspek kehidupan remaja Indonesia, fenomena Indie Koplo datang untuk menolak arus utama. Sejumlah band-band
atau channel Youtube yang mungkin geram atau mulai bosan dengan musik-musik Indie datang untuk membuat patah hati
para penikmat musik Indie. Feel Koplo
salah satunya. Tidak hanya membawakan lagu-lagi dari Indonesia saja, Feel Koplo
juga mengaransement lagu dari luar negeri.
Di
lain sisi, ada banyak tanggapan positif juga dengan munculnya fenomena Indie koplo ini, karena secara tidak
langsung membuat genre dandgut makin dikenal dengan cara yang berbeda.
Penggarapan efek visual dan sinematik yang bagus juga menjadi daya tarik
tersendiri. Nah kalau sudah begini, bagaimana nasib anak-anak Indie yang sedang dibuat kepayang dengan
music-musik Indie senja?
Bukannya
ingin menghakimi atau merendahkan selera musik orang, hanya saja banyak orang
yang mulai geram dengan sikap sok edgy
dari anak-anak Indie ini. Membuat
pandangan bahwa genre dangdut adalah genre yang hanya dinikmati orang kampung
saja. Dan dengan kehadiran musik Indie
Koplo ini, mematahkan anggapan tentang musik dangdut yang kampungan dan lain
sebagainya. Teknik pengeditan video yang bisa dikatakan anak DKV banget ini menjadi
pelengkap dari pencampuran kultur dan budaya.
Dan
menurut pandangan saya, fenomena Indie
koplo ini sangat diterima dimasyarkat luas, terbukti dari konser-konser yang
dilakukan oleh feel koplo yang selalu sesak dengan penonton. Dan tidak hanya
dinikmati oleh laki-laki saja, banyak perempuan yang juga turut terhipnotis dengan
aransement yang dibawakan dan turut bergoyang lepas. Ini membuat pemandangan
baru bagi pencinta musik koplo. Pastinya.
Selain
itu, dilihat dari ke massive-an dan
penikmat yang ada, fenomena Indie
Koplo ini juga menghapus strata sosial tentang pandangan genre musik di
Indonesia. Yang awalnya genre EDM atau techno
hanya bisa dinikmati oleh orang kelas “punya” dan untuk bisa merasakan
penampilan band-band EDM harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk
kalangan penikmat “minuman lokal” yang merupakan Starter Pack andalan untuk bisa merasakan sensai melayang yang
lebih.
Pada
akhirnya, apapun genre musik yang kita suka, akan lebih baik jika dapat
merasakannya dari sudut yang lain. Tidak hanya menjadi apatis dengan genre
kesukaan lalu menjatuhkan yang lain, tetapi juga belajar menerima dan
menikmati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar